2013/06/05

Melayang

esok ada kehidupan yang menarikku, ia menarik tanganku untuk terbang, melayang tanpa batas. Tapi sebelah tangannya menuntunku untuk selalu berharap bahwa ketika kita melayang untuk terbang ada badai dan hujan yang menghadang. Kuusahakan untuk menghiraukan, karena melayang itu bebas, melayang itu tanpa batas, melayang adalah dimana saat kita mengetahui bahwa kita itu benar benar ada.

2013/01/27

XYLOGRAPHY


XYLOGRAPHY




Ingin sekali  kutulis kata kataku tentang  perasaan ini . Lalu kutulis diatas nampan pualam atau kucari sebuah pohon pillow tua dan ku ukir kata kata itu dan kusimpan . Bila aku lupa akan kata perasaan itu, tinggalku amati ukiran itu dan aku akan teringat bahwa aku pernah mempunyai perasaan itu .  Dan dalam diri kuyakin akan perasaan ini takkan pernah berubah dalam keadaan apapun, orang lain maupun Tuhan pun takkan bisa mengubahnya dan perasaan itu telah terpatri kuat dalam ruh, hati dan jalan hidupku yang  telah ku tata dengan rapi .  Apabila aku telah tiada, kuharap ukiran itu ada selamanya karena Tuhan telah memberikan perasaan kepadaku untuk kuyakini bahwa perasaan itu memang  pernah ada dalam hatiku


Tulisan kecil ini, saya tulis untuk seseorang yang telah mencintai saya dengan sepenuh jiwanya .

VOYAGE


VOYAGE





Kuakui dalam hatiku, aku bohong . Hal yang tak mudah memang untuk selalu berkata jujur dan bertingkah laku sesuai harapan . Namun takkan selamanya aku melakukan ini semua, pasti ada akhir yang pasti . Hanya aku adalah seorang pengecut, yang tak dapat mengatakan tidak pada cinta . Aku selalu bertindak bodoh, tak pernah berpikir lebih jauh, tak pernah menghargai sedikit pun perasaanmu . Dan aku hanya bisa meminta maaf telah melukai perasaanmu . Aku akan berjanji bila suatu saat nanti diriku telah siap, aku akan berkata jujur padamu . Pengungkapan akhir bukan menjadi akhir untuk selama lamanya, tapi menjadi awal yang baru untuk menjalani hidup yang lebih baik dan kuyakin kamu akan lebih sabar dalam penantianmu untukku .
                Seorang kekasih sejati takkan pernah merubah sebuah janji  . Ia akan selalu mentaati, menjalani, tanpa ada hasrat untuk mengingkari dan kuyakin sifat ini selalu ada pada dirimu . Bertahun tahun kau menungguku hanya untuk cintaku, terbesit dalam hatiku apakah kau memang benar benar cinta sejatiku ?  Aku pun tak tahu, hanya kau dan Tuhan yang tahu .
                Akan kuambil sebuah cerita tentang penyesalan seseorang karena cinta .
Disebuah kota dengan keindahan yang terkandung didalamnya akan selalu mengingatkan seserang pada keabadian cinta . Karena kota itu memiliki sebuah telaga yang sering orang menyebutnya Telaga Surga, konon apabila seseorang datang bersama kekasihnya untuk melihat langsung dan mencicipi sedikit airnya dan berdo’a,  pasangan tersebut akan menjadi pasangan yang abadi .Tapi ada cerita lain yang akan kuceritakan padamu ..
Pada suatu sore, langit begitu cerah, matahari tak terlalu memancarkan sinarnya pada sore itu namun hari itu sangat menjadi menyedihkan untuk dua anak manusia ini . Di salah satu sudut telaga ada seorang laki laki duduk termenung melihat tengah telaga dengan melamun, dan di sudut lain ada seorang wanita berdiri terpaku sambil mengusap air matanya .
Sang laki laki pun akhirnya datang menghampiri sang wanita . “ kenapa kau menagis ?” laki laki itu mengawali pembicaraan .Wanita itu tersentak kaget lalu menjawab, “ah, tak apa apa” . Laki laki itu menjawab, “bisakah kau berbagai denganku ? . Kuyakin kau datang kemari dengan membawa rasa cinta bukan ? .
“Apakah kamu bisa berjanji padaku ?”, kata wanita itu
“aku janji “, jawab laki laki itu .
Wanita itu mengusap air matanya sekali lagi lalu berkata, “ Hatiku terasa tercabik dalam diri, serasa dunia seperti telah menjadi beban untukku . Aku tak tahu harus bagaimana lagi dalam menjalani kehidupan lagi . Yang ada dalam pikiranku hanya kesedihan yang mendalam .” air mata wanita mulai menetes lagi, dan ia lalu melanjutkan lagi  ,“ Aku adalah seorang wanita . Tapi air mataku ini adalah sebuah kesedihan diriku kepada seorang laki laki yang amat aku cintai namun ia pergi begitu saja dalam kehidupanku . Kepergiannya seperti sepasang sayapku yang patah, aku takkan pernah memiliki rasa cinta yang amat sangat kepada seseorang selain laki laki itu.”
Laki laki berkata, “ Oh, sangat bodoh memang laki laki itu yang meninggalkanmu begitu saja” . Sang wanita lalu bertanya kepada laki laki itu, “ pasti kau pun punya cerita,dan itu sebabnya kau datang kemari bukan ?”
Laki laki itu mengambil, mengatur nafasnya sejenak lalu berkata, “ hal lain yang kujalani tak seperti dirimu. Aku adalah seorang pengecut, aku hanya mengetahui makna cinta setelah seorang sahabat wanitaku berkata kalau dia mencintaiku namun tak pernah ku akui, yang ada dalam pikiranku bahwa cintanya mungkin hanya cinta antara dua sahabat . Namun setelah lama akhirnya aku baru menyadari bahwa sahabat wanitaku mencintaiku lebih dari sekedar sahabat .” Sang laki laki diam sejenak lalu, melanjutkan lagi, “ Perasaan bersalahku yang menyebabkan ia pergi, dan aku takkan pernah menemui lagi seorang wanita seperti dirinya .”

                Banyak sekali makna dari cerita itu, dan kupercaya padamu . Kuharap cerita ini takkan pernah terjadi di antara kita . Kuyakin mungkin kita akan menuliskan cerita yang berbeda akan nantinya akan menjadi cerita seperti sebuah negri dongeng yang orang lain akan selalu ingin masuk kedalamnya .
                Aku takkan pernah melupakanmu, takkan pernah  .
Ghufron MA, 29-01-2012

Perjalanan


Perjalanan






               Terkadang aku memikirkan jalan pencarian jati diriku tak ubahnya seperti bermain di labirin, selalu memikirkan tindakan yang akan dilakukan. Tapi aku ambil perumpamaan diriku ini seperti air, air yang bersih, suci, yang tak pernah senoda pun mengotorinya. Ketika aku bermain dengan minyak, aku harus tau bahwa kita takkan pernah bisa menyatu. Tapi ketika aku bermain dengan tinta, aku harus menerima bahwa diriku akan ternoda seluruhnya dan bila aku bermain dengan pasir aku akan menjadi kotor seperti lumpur.
                Kenyataan ketika berkelana telah membuatku menyadarkan akan sesuatu, bahwa semuanya telah ada yang mengatur sedemikian. Cerita ini mungkin sama seperti diriku saat ini ..

                Alkisah, seorang anak muda pergi mencari kayu paling bagus untuk dijadikan tongkat. Pemuda itu menginginkan tongkat yang indah, kuat, alami, dan tentu aja awet.
                Setelah berjalan sekitar beberapa jarak di dalam hutan, pemuda itu menemukan sebilah kayu yang tergeletak. Mungkin kayu bakar yang terjatuh dari pemiliknya sebab bentuknya sudah menyerupai tongkat dan tidak perlu banyak dipoles lagi. Pemuda itu kemudian mengambilnya dan memeriksanya beberapa saat. Timbul keinginan dalam hatinya untuk membawanya pulang. Akan tetapi, ketika hendak membalikkan badan, pemuda itu teringat bahwa dia belum masuk ke dalam hutan sepenuhnya, seperempat pun belum. “kayu yang lebih bagus dari ini, tentu masih banyak di dalam hutan sana,” begitu pikirnya.
                Pemuda itu pun segera meletakkan kembali kayu yang tadi diperhatikannya dan segera melanjutkan perjalanan jauh ke dalam hutan.
                Setelah berjalan beberapa saat, ia kembali menemukan sebuah kayu lagi. Kali ini lebih bagus, warnanya mengilap. “pasti awet,” pikirnya. Kemudian, ia berdiri dan mengukur kayu itu, ternyata, kayu itu nggak cukup panjang buat dijadikan tongkat. “bagus..., tapi sayang terlalu pendek,” katanya berbisik. Lagi lagi, kau itu pun ditinggalkannya begitu aja. Sambil berharap menemukan kayu yang lebih bagus, pemuda itu pun melanjutkan perjalanan lebih jauh ke dalam hutan.
                Kejadian yang serupa dialaminya lagi. Ia menemukan ranting kayu yang lain, lagi dan lagi dan lagi. Tetapi, pemuda itu nggak pernah benar-benar mengambilnya karena belum sesuai dengan apa yang diinginkannya. Selalu aja ada kekurangan dari setiap kayu yang ditemukannya.
                Sampe pada akhirnya, ia berada di ujung hutan dan nggak menemukan lagi satu  pun potongan kayu. Akhirnya, nggak ada satu batang pun yang dibawanya pulang karena ketika dalam perjalanan kembali, kayu kayu yang tadu dibiarkan itu udah hilang entah kemana, mungkin diambil orang untuk kayu bakar atau yang lainnya.

                Pikiran tentang pertanyaan bodoh berkecamuk dalam setiap tindakan bodoh yang telah kulakukan. Diri ini hanya ingin sesuatu ketika dalam pencarian jati diri ingin menjadi diri yang sempurna namun sering penyesalan datang pada akhirnya. Aku hanya ingin menjadi pribadi yang sederhana. Karena ketika aku mencari jati diri hanya ingin berjalan beriringan bukan di giring. Karena dalam pencarian jati diri kita bagaikan menulis kertas kahidupan, apapun yang kita tulis akan sesuai dengan tujuan pencarian jati diri.



                08.06.2012 ketika sebuah dalam perjalan menemukan bahwa semuanya yang tersembunyi akan terungkap secara perlahan.

NOSTALGIA


NOSTALGIA






            Terlalu banyak cerita lucu, sedih, bahagia maupun dalam keadaana susah, tapi peristiwa ini sepertinya akan menjadi deja vu kembali dalam diri saya. Kejadian ini adalah mengulang kembali masa masa duduk dibangku sekolah –Nostalgia.
            Nostalgia bagi saya adalah masa kenangan yang mencampur adukkan rasa lucu, sedih, susah dan bahagia. Ketika saya ingin merasakan tingkah konyol khas murid baru, gejolak romantisme sesama teman, mengerjakan tugas yang melewati tenggat waktu. Cerita nostalgia bagaikan awan, indah bila dilihat namun rapuh bila disentuh.
            Ada satu cerita yang sangat mengesankan dan dapat dibilang susah dilupakan yaitu ketika kenakalan semasa SMP. Cerita berawal dari pelajaran olahraga, lebih tepatnya pelajaran olahraga yang mengambil waktu hingga jam istirahat. Lelah, letih menghinggap badan kami, karena jam istirahat hanya tersisa waktu kurang lebih lima menit kami memanfaatkannya.
            Merilekskan badan membuat kami lupa akan waktu istirahat yang telah usai dan memasuki pelajaran berikutnya, dan dalam keadaan sempit seperti ini kami khususnya para siswa cowok sepakat untuk sedikit merasakan atmosfer kebebasan untuk tidak mengikuti pelajaran berikutnya. Motto kami, membuat dosa minimal berjama’ah. Membuat dosa tanpa niat pun juga ada masalah, guru kami mengetahui kelakuan frontal kami.
            Tidak ubahnya maling kami langsung ambil langkah seribu, kejar mengejar bagaikan serial kartun Tom and Jerry. Kami sepakat untuk menyebar ke sepenjuru arah, kebingungan kini melanda guru kami yang mengejar kami. Kelelahan kejar mengejar selama kurang lebih 15 menit melelahkan guru dan kubu kami, kesepakatan damai akhirnya menjadi tonggak akhir. Kini mau tak mau kami tetap mengikuti pelajaran yang –seharusnya- kami tinggalkan, tetapi tetap saja sial tetap menghampiri kami tidak boleh mengikuti pelajaran tersebut.
            Inilah secuil cerita yang saya bisa bagi.

23.10.2012 tugas sekolah yang aneh

Merdeka = bebas ?


 Merdeka = bebas ?




                Hari ini negaraku merayakan kebangkitannya dari sebuah keterpurukan berabad abad. Ini yang seharusnya menjadi tonggak perubahan secara horisontal, namun hal lain mengatakan lain. Apakah makna sebenarnya kemerdekaan bagi negaraku sendiri? Terbebas dari penjajah? Terbebas dari koruptor? Atau terbebas dari masa kebodohan?
                Tak perlu saya perpanjang lebar tentang makna kemerdekaan itu sendiri, tapi dalam hati ini selalu bimbang. Apa tujuan kemerdekaan itu sendiri? Negara ini telah merdeka lebih dari setangah abad, namun bila di lihat dari segi objektif perubahan hanya tampak pada masa orde baru. Ketika negara ini “hampir” menjadi macan Asia. Ketika urusan pemerintah, politik, sosial, kesejahteraan bukan menjadi beban rakyat namun tergantung pada diktator – Soeharto. Tak ada salahnya bukan bila saya menyebutkan beliau sebagai diktator masa orde baru? Banyak perubahan yang beliau tunjukkan ketika merombak, memegang erat ideologi dan beliau berhasil membangun karakter bangsa yang baik bahkan beliau sangat mencintai tanah air ini.
                Ketika rakyat sejahtera, lumbung pangan tercukupi, sarana prasarana terlengkapi dan KKN makin merajalela dalam masa orde baru. Sungguh sangat disayangkan. Dan kemerdekaan kini patut di pertanyakan.
                Apakah kemerdekaan itu dapat presure terhadap kemerdekaan itu sendiri? Tak dapat di pungkiri, kini pemerintah yang menggembor gemborkan wajib belajar 12 tahun, hukum mati para koruptor, tetapi tak pernah sekalipun hal tersebut terlaksana dengan pasti. Apa ini yang sebenarnya tujuan negara ini di merdekakan?
                Waktu semakin berjalan, akan banyak batu kerikil yang akan di lalui negara ini. Ketika masalah kecil menjadi besar, ketika masalah besar akan tertutupi dengan selembar kertas. Toh negara kita telah merdeka – bebas melakukan apapun-, tergantung pada siapa yang memimpin.


17.08.2012 ketika pikiran merajah tentang ruang masa lalu. M E R D E K A  ! ! !


Kesepian


Kesepian





               Inilah hal yang aku benci dan tak ingin aku rasakan tapi kata hidup berkata lain. Dia tak menyetujui apa yang ada dalam pikiranku. Aku tak kuasa menahan sakit, aku juga tak ingin terus sendirian. Namun apa daya diri ini hanya tangis dan diam yang lukiskan keadaanku kini, semua harus aku jalani dan semua harus aku tempuh. Oh, Tuhan ijinkan hambaMu ini untuk mendapatkan kekuataan atas segala ujianMu ini

13.06.2012 Dimalam yang sepi dan meninggalkan bekas yang dalam

kelak


kelak



Malam ini begitu berbeda dengan  malam sebelumnya. Nuraniku tersentak halus. Keadaan berbeda menginginkanku merubah segala bentuk cara hidup jalanku. Asa telah kubuat semacam awan mimpiku, hanya sekarang menggiring langkahku ke jalan yang sempurna.
Semua seakan terjadi dalam sekejap, tak terhitung dengan detik, menit maupun hitungan jam. Semua telah tertata dengan rapi, hanya aku yang akan menuruti segala macam yang akan terjadi. Oh, inilah hal yang telah lama lama aku lihat, aku pernah mendengarnya, aku pernah melihatnya dan kini kurasakan. Medan yang begitu mencengangkan. Inilah oase, batinku.
Bila semua telah yakin untuk menjalaninya kuyakin, suatu saat nanti kosmik akan mampu stagnan di satu titik. Stagnan yang takkan merubah apapun, zenith dalam hidup telah mencapai inti klimaks. Kuharap ini bukan fatamorgana sesaat, bukan juga bayangan semu belaka tapi ini bermula dari dasar yang suci tak tersentuh, tak terjeramah oleh apapun hanya diri ini, mereka dan Tuhan yang tahu. Hanya kita menjalani sesuai dengan apa yang tertulis. Tak dapat kita mengelak darinya, karena ini ketentuan yang tersirat dan tersurat.
Coretan kertas akan memenuhi kertas kehidupanku dengan mimpiku ini. Keindahan, kesenangan, canda, tangis dan kedamaian seakan menjadi ruh. Seakan akan membawa setiap pengembara menuju gerbang hidup. Ini jalanku kelak, Kawan.


28.04.2012. coretan kata kata ini dari sebuah persahabatan yang terkekang oleh sebuah waktu. Dari inspirasi seorang Kawan yang telah lama menginginkan sebuah perubahan dalam hidupku. Rizky Marta Amalia, terima kasih pada hari ini.


Ini yang akhirnya kulihat


Ini yang akhirnya kulihat




                Tahukah kamu hai Kawan, malam ini ku kembali membuat rasi bintang? Kubuat dengan sesuai kata hati, ku gabungkan harapan, cinta, tangis, jujur dan tawa kita. Garisnya bila kita lihat seperti kulihat wajahmu tersenyum
                Namun setelah kulihat ada satu celah kecil, ku amati dan ku renungkan. Salah satu bintang bintang itu adalah kejujuran. Tak dapat ku hindari bahwa noda itu telah merusak rasi bintangku untukmu, jangan risau Kawan selama kumampu memperbaiki janganlah menangis. Yah, lagi lagi kejujuran yang merusak rasi bintangku. Bila mampu kuperbaiki sejak awal memang kejadian ini takkan terjadi Kawan. Tahukah kamu Kawan hal yang dapat merusak segala sesuatu tapi hal itu sangat mudah dilakukan dan dapat mencegah terjadinya kerusakan? Itulah kejujuran Kawan. Kejujuran adalah kejernihan, kejujuran adalah air mata, dan kejujuran adalah selamanya.
                Segala sesuatu tanpa kejujuran adalah kerusakan, kesedihan dan kenistaan. Aku hanya berharap bahwa ketika ku buat sebuah lagi rasi bintang, aku akan memulainya dengan bintang yang bernama kejujuran lalu harapan, tangis dan tawa. Sebuah akhir titik kosmik yang indah takkan pernah tergantikan. Ketika kutunjukkan padamu Kawan, kuharap kamu akan tersenyum. Karena ini semua kubuat hanya untukmu Kawan, karena aku hanya ingin membuatmu tersenyum.

14.06.2012 sebuah kalimat sederhana yang di inginkan oleh sebuah jiwa yang menginginkan kejujuran.


Ini kita


Ini kita


Kau tahu Kawan, pengalaman adalah sebuah manis asin perjalanan hidup. Tak pernah dari kita tak pernah merasakan peliknya pengalaman. Ukuran hidup seseorang diukur dari jalannya pengalaman hidup orang tersebut. Namun inilah eksistensi seseorang dinilai.
                Diriku yakin semakin banyak pengalaman dalam hidup ini kemantapan jalan masa depan akan mudah di jalani. Hari ini, pengalamanku terbangun dari mimpi panjangnya. Yah, memang. Pengalaman dari satu perjalanan hidupku akhirnya terkuak. Pengalaman jerih payah seorang pencari ilmu yang berjuang untuk menjadi yang terbaik. Pengalaman yang sulit terlupakan, tapi dari sini aku berhasil membawa salah satu mimpiku kepada kawanku. Man jadda wajada. Siapa yang bersungguh sungguh pasti akan berhasil.
                Pengalaman ini berawal dari aku dan kedua kawanku ketika mendapatkan tugas dari sekolah untuk membuat karya tulis, yah tugas sederhana. Tugas ini tak main main, karya tulis yang akan di kirimkan ke salah satu universitas swasta terkemuka di Yogyakarta. Pesertanya pun dari seluruh sekolah SMA sederajat se Jawa Tengah dan Yogyakarta, hati mana yang tidak sinis dari kami yang aku yakin belum pernah mengikuti lomba seperti ini dalam hidupnya. Hmm, kesinisan kami tak kami bawa hingga dalam proses mengerjakannya. Semangat telah kami kobarkan, man jadda wajada. Tapi peluh kesah, semangat, air mata akhirnya menjawab semua itu. Kami lolos, masuk 10 besar. Alhamdulilah, desir hatiku. Tinggal akhir untuk mempresentasikan.
                Namun waktu telah menggiringku ke tempat yang lain, ibuku sakit. Kabar mengejutkan. Terpaksa kutinggalkan kawan kawanku berjuang. Dalam hati ini, kuyakin meskipun kawanku berjuang tanpa aku kuharap mereka akan berjuang lebih baik. Sekali lagi memang waktu tak pernah bertoleransi, kami kalah.
                Ku rayu diriku, tak apalah kami kalah namun semangat kami takkan pernah padam dari tungkunya. Yah, hanya semangat yang berkobar dalam hati kami untuk berjuang lebih baik lagi untuk kedepan. Man shabara zafira, barang siapa yang bersabar pasti akan memetik hasilnya. Hanya sabar, semangat untuk terus berjuang menjadi lebih baik. Karena Tuhan takkan pernah diam bila seorang hambanya berjuang, bahkan Ia akan mempermudah jalannya. Amin.


14.03.2012. Salah satu tulisan yang saya buat untuk sahabat yang telah memberikan sebagian hidupnya untuk menjadi pengalaman tak terlupakan dalam hidup saya. Andini Bona W, yang kini telah berjuang di kampung halamannya dan Ema Inda H yang sekarang masih berjuang mengejar cita citanya untuk menjadi guru. Saya Ghufron Malik A yang kini masih meyakini bahwa berani bermimpi adalah tujuan hidupnya.


Ini Aku

Ini Aku




               Hari ini salah satu dalam pikiran dan hatiku tergugah karena sikap selama ini yang kulakukan. Hal yang memang tak pantas kulakukan, aku tak sanggup lagi mengubahnya. Maafkan aku Kawan inilah aku, tak dapat kupaksakan dirimu untuk sanggup mengikuti kemauanku. Akulah yang seharusnya kamu bodohkan bukan dirimu, aku yang seharusnya kamu acuhkan bukan dirimu, aku yang seharusnya kamu hancurkan bukan dirimu, inilah yang seharusnya kamu lakukan padaku bukan kepadamu

                Mungkin aku seseorang manusia yang di ciptakan Tuhan dengan kemampuan tak dapat mengetahui isi hatimu, sebenarnya bila kamu ingin tahu telah kucoba kulakukan mengerti isi hati wanita sejak dulu tapi tak pernah kusanggup karena memang apakah Tuhan menciptakanku tanpa hati untuk mengetahui isi hati wanita. Jangan percaya kepadaku yang menganggap semuanya baik, jangan percaya kepadaku yang menganggap semuanya buruk, dan lebih lebih jangan percaya kepadaku yang acuh tak acuh terhadap segala galanya. Kuharap kini kamu mengerti akan hatiku, Kawan kamu dapat mengetahui isi hatiku dengan apa yang kau lihat dari apa yang keluar dari tingkah laku, tindakan dan sifatku. Mungkin kau tak dapat memungkiri inilah diriku sebenarnya, tapi cobalah menerimanya.

                Banyak hal yang akan kucoba untuk berubah tak akan letihku lakukan. Demi kebaikanku, kita dan hidupku. Karena perubahan berawal dari diri, memulai dengan hal yang sederhana. Lalu ke hal yang kompleks. Aku menjadi ingat ketika menbaca suatu buku, siapa yang bersungguh sungguh pasti berhasil. Ini yang menjadi awal motivasiku untuk berubah. Terima kasih Kawan, kau yang telah sekian kalinya mengingatkan aku.


12.04.2012 Untuk seorang Kawan yang pada suatu waktu mengingatkanku arti sebuah hati.

Hai, kamu ?


Hai, kamu ?





Merasakan hangatnya  sang pagi, melembutkan jalannya hari ini. Hai, ya kamu masihkah merasakannya? Mengingat setiap tarikan dan hembusan nafas ini, menelaah dan meyakini semuanya bahwa hal tersebut pernah singgah sejenak.  Kehidupan telah menuntun kamu dalam mencari sebuah katakanlah zenith yang masih misteri, kamu telah di anugerahi sebuah akal, hati dan perasaan untuk mencapai pada titik zenith tertentu.
Alangkah indahnnya bila diri ini mampu mencerna, memahami, dan memperdalam sebuah arti. Menyimpan hingga dalam lubuk hati. Masihkah jiwa jiwa yang telah Tuhan anugerahkan segalanya, masih memungkuri untuk menyingkir sejenak? Hai, sadarlah dalam lamunan itu. Kamu bukanlah jiwa jiwa yang tercipta karena sebuah aturan, kamu di ciptakan karena kebebasan itu sendiri.
Keterikatan bukan sebuah penghalang dalam metamorfosa realita, melainkan menjadi ciri pembeda dalam pelbagai sisi realita. Bukankah kamu mempunyai sebuah prioritas? Bangkit menegakkan, menghancurkan penghalang, dan mencairkan dalam ketidakpastian. Yang mampu memporak pondakan segala hal sisi gelap, memperterangi dengan sisi terang.
Berjalan hingga tiada batas, mengarungi luas tak berpangkal, mencari bekas jejak demi sebuah arti kebenaran, dan menjarah apapun yang menjadikan diri kamu lebih berarti. Itulah impianmu? Hai, kamu sadarkah dengan impianmu itu sendiri?


07.11.2012 ketika matahari akan membenamkan dirinya untuk beristirahat sejenak

Gelap


Gelap





Terhentiku pada sebuah lorong kehidupan yang sangat gelap, aku kuatkan langkah untuk menyusuri lorong ini demi harapan menemukan setitik cahaya yang mungkin membawaku keluar dari kegelapan, namun semakin jauh aku melangkah rasa takutku semakin hebat mendera. Aku mencoba terus menghapus rasa takutku namun tak pernah bisa
Aku terus menatap kehidupan tapi hanya gelap dan kekosongan yang terlihat. Sejenak aku istirahatkan raga dan bertanya kepada –Nya, apa arti semua ini, mengapa hanya kegelapan dan kekosongan yang dapat kutemukan?
Namun jawaban tak kunjung aku temui dari tanyaku, mungkinkah ini sebuah firasat jika kehidupanku takkan menemui kebahagiaan dan semua yang tersayang akan pergi begitu saja? Pikiran itu terus melayang layang dan membuatku semakin tak sanggup, hingga rasa putus asa hadir disetiap jejak dan membuatku semakin tertatih.


19.05.2012. dari seorang sahabat jauh, pada hari yang cerah

Eksistensi Bedebah


Eksistensi Bedebah


                 Sebuah eksistensi ketika di pertanyakan? Ketika semua hal yang telah di tetapkan tergoyahkan untuk di dalami arti substansi. Ketika semua berbondong bondong untuk mengikuti sebuah persepsi yang masih di ragukan. Terenyak dalam waktu yang fana, semua hanya terpaku dalam ketidakpastian. Hal hal khayalan di anggap sebuah kenyataan yang hakiki, dan hal nyata di anggap sebuah hal yang tidak masuk akal.
                Hidup di jaman edan, tak perlu untuk dipikirkan kembali. Ketika manusia tak tahu kodratnya, mengikuti nafsu belaka yang hanya menuruti keinginan tak ada artinya. Berusaha menghancurkan yang lain dengan cara tak manusiawi. Kesalahan dosa besar tak malu untuk dilakukan, cukup dengan keyakinan bahwa dosa urusan belakang. Hidup seakan hanya mengumpulkan materi.
                Perubahan tak tinggal diam. Hal yang di anggap tabu menjadi penggambaran biasa, hal kecil dapat dengan mudah tersingkirkan, persaingan hanya akan menambah keruwetan. Peraturan hanya menjadi omong kosong. Kejujuran hanya akan menggiring ke arah kekalahan, adil belum selayaknya berdiri tegak. Keadilan hanya milik yang berani membayar.
                Tak ada yang pernah sanggup untuk pergi dari jaman ini, ketika eksistensi di pertanyakan oleh intelektual muda. Ketika sang orator hanya bisa menjawab ini hanya isu belaka. Yang berkuasa yang mengendalikan, yang memiliki yang memutuskan, yang lemah yang menerima apa adanya. Hidup di jaman ini hanya akan menemukan tujuan yang ambrul adul. Semua meninggikan ego untuk benar, yang lain di anggap usulan yang tak masuk akal.
                Ketika minoritas meneriakkan keadilan, mayoritas mempertegas aturan, diktator hanya tertawa melihat itu semua. Semua itu karena ulah bedebah.


29.08.2012 saat pikiran sedang kabur di malam yang ruwet..



Balaslah..


Balaslah..



Malam itu seorang kawan terbaik mengirim sms untukku. Isinya seperti ini..

Balaslah benci dengan cinta. Ketika itu ada seorang bertanya pada Lukman Al Hakim “mengapa kau tak pernah membalas orang orang yang berbuat buruk padamu?” Lukman Al Hakim menjawab “ apakah masuk akal jika kita membalas menggigit anjing yang telah menggigit kita?”. Kegelapan takkan bisa menerangi kegelapan, hanya cahaya yang dapat melakukannya. Amarah takkan bisa meredam kemarahan, hanya maaf yang dapat melakukannya. Benci takkan bisa menghilangkan kebencian hanya cinta yang dapat melakukannya. Kita tak punya waktu untuk memikirkan orang orang yang membenci kita, karena waktu kita habis bersama orang orang yang menyayangi kita.

                Ini seperti tamparan buat diriku saat ini yang masih terlalu menggunakan ego dalam setiap pemikiran. Tak dapat sungguh terelakan dalam diriku kata kata tersebut. Kata kata yang bisa di ibaratkan langsung mengarah tepat pada tindakanku selama ini yang tanpa memikirkan langkah lanjut. Hanya tangis, sesal, dan keikhalasan yang kini ada pada diriku.
                Bila mungkin dalam tingkah laku kita selalu ada yang menggiring dan memeringatkan setiap tindakan yang salah pasti hidup ini akan berjalan tentram, senang, tawa dan takkan pernah ada yang namanya air mata. Setiap kita –kuyakin- pasti ingin seperti ini. Aku juga. Dalam perenunganku bila kita ingin mengubah yang telah menjadi rutinitas mulailah dari diri sendiri, cobalah memiliki pemikiran kedua jika kita dalam menghadapi sebuah cobaan dan selalulah optimistis jika bertindak. Karena penilaiaan buruk hanya menjadi batu loncatan untuk kita yang mau berubah sebagai penilaiaan orang lain kepada kita agar menjadi lebih baik.


11.04.2012 tulisan ini saya tulis untuk kawan sejati. Rizki Marta Amalia (Amel). Yang tak pernah letih mengingatkan saya, bahwa hidup ini akan berarti kalau kita saling mengerti satu sama lain.

Aneh juga ...


Aneh juga ...



             Whoa, tak terasa hampir 2,5 tahun aku mencari nafas di tanah perantauan. Di atas tanah yang menjanjikan mimpi bagiku, banyak hal yang telah kulalui. Kekonyolan khas dalam tingkahku, gejolak romantisme cengengku, dan gaya over ku. Tak tahu harus kuceritakan bermula dari mana untuk menjelaskan perantauanku ini Kawan, yang jelas pasti hal ini takkan pernah kulupakan. Bila kuingat semakin takkan ingin ku meninggalkan tanah ini, banyak kejadian nostalgia yang mungkin unik, aneh, dan jarang terjadi.
 Bila mendalami syair Imam Syafi’i ada benarnya juga Kawan, ketika kita jauh di tanah perantauan kita akan mendapatkan ganti untuk sahabat, pengalaman, dan saudara. Sebenarnya niat untuk merantau tak pernah sebersit singgah dalam benakku, semua ini berawal dari keinginan seorang orang tua untuk mendidik anaknya agar lebih mandiri, yah itulah ayah ibuku.  Pernah mendengarkah bahwa apapun yang menjadi keputusan orang tua adalah keputusan Alloh juga? itulah yang kuyakini kawan, bahwa ayah dan ibuku tak pernah salah memilih jalan untuk anaknya. Dari sini aku merasakan bahwa niat harus kubulatkan apapun yang akan kuhadapi, kujalani, dan kulihat adalah masa depanku untuk merubah sisi burukku agar menjadi baik dan menuntut sisi baikku agar lebih baik lagi.
Saat pertama kali meninjakkan kaki di tanah ini (lebih tepatnya sering sich, hehee), satu satunya hal yang kurasakan adalah kekecewaan. Lebih tepatnya canggung, berabe, dan rasa takut jauh dari orang tua. Maklumlah baru pertama kali jauh dari orang tua. Banyak hal kelak yang harus kuputuskan, kujalani dan kurasakan sendiri. Bukan seorang pemenang dalam hidup kalau tidak merasakan sari pati hidup ini, benar nggak?
Keberadaan dalam kekecawaan semakin hilang oleh keberadaan kawan yang akan menemaniku selama di perantauan, carilah dalam hidup ini teman sebanyak banyaknya jangan mencari musuh sebanyak banyaknya itulah pesan ayah ketika akan meninggalkanku ditanah ini. Banyak kejadian yang begitu “mendalam” selama kujalani hidup ini di tanah ini. Kebersamaan dengan sahabat, kekonyolan saat menerima pelajaran dari guru, dan kejadian tak terduga yang sering malah terjadi yang semakin menambah resensi nostalgia yang unik.
Ketika itu untuk tambahan pelajaran tutor ada sampai yang ngiler, dengerin kutbah sampai tertidur, salah ngumpulin tugas dan kekonyolan khas murid putih abu abu. Hal kini yang akan di alami adalah perpisahan dengan sahabat, dan akan kehilangan untuk beberapa saat. Aku mencoba untuk mempertahankan dan melepaskan begitu banyak yang telah kulalui dalam waktu 2,5 tahun ini. Tak tahu rasanya melupakan segalanya padahal rasanya baru kemarin memulainya, ingin diri untuk mengulanginya kembali. . Waktu semakin berjalan meninggalkan jejak yang menjadi pembelajaran dalam hidupku kelak. Semakin jelas jejak itu semakin terang jalanku kelak, Kawan.

24.07.2012. ketika waktu ingin memperlihatkan kembali masa masa itu.


Ini adalah bagian dari diriku untuk bisa menyampaikan setiap dari saraf saraf pikiran otakku yang kutulis dalam sebuah kalimat.