2013/01/27

Aneh juga ...


Aneh juga ...



             Whoa, tak terasa hampir 2,5 tahun aku mencari nafas di tanah perantauan. Di atas tanah yang menjanjikan mimpi bagiku, banyak hal yang telah kulalui. Kekonyolan khas dalam tingkahku, gejolak romantisme cengengku, dan gaya over ku. Tak tahu harus kuceritakan bermula dari mana untuk menjelaskan perantauanku ini Kawan, yang jelas pasti hal ini takkan pernah kulupakan. Bila kuingat semakin takkan ingin ku meninggalkan tanah ini, banyak kejadian nostalgia yang mungkin unik, aneh, dan jarang terjadi.
 Bila mendalami syair Imam Syafi’i ada benarnya juga Kawan, ketika kita jauh di tanah perantauan kita akan mendapatkan ganti untuk sahabat, pengalaman, dan saudara. Sebenarnya niat untuk merantau tak pernah sebersit singgah dalam benakku, semua ini berawal dari keinginan seorang orang tua untuk mendidik anaknya agar lebih mandiri, yah itulah ayah ibuku.  Pernah mendengarkah bahwa apapun yang menjadi keputusan orang tua adalah keputusan Alloh juga? itulah yang kuyakini kawan, bahwa ayah dan ibuku tak pernah salah memilih jalan untuk anaknya. Dari sini aku merasakan bahwa niat harus kubulatkan apapun yang akan kuhadapi, kujalani, dan kulihat adalah masa depanku untuk merubah sisi burukku agar menjadi baik dan menuntut sisi baikku agar lebih baik lagi.
Saat pertama kali meninjakkan kaki di tanah ini (lebih tepatnya sering sich, hehee), satu satunya hal yang kurasakan adalah kekecewaan. Lebih tepatnya canggung, berabe, dan rasa takut jauh dari orang tua. Maklumlah baru pertama kali jauh dari orang tua. Banyak hal kelak yang harus kuputuskan, kujalani dan kurasakan sendiri. Bukan seorang pemenang dalam hidup kalau tidak merasakan sari pati hidup ini, benar nggak?
Keberadaan dalam kekecawaan semakin hilang oleh keberadaan kawan yang akan menemaniku selama di perantauan, carilah dalam hidup ini teman sebanyak banyaknya jangan mencari musuh sebanyak banyaknya itulah pesan ayah ketika akan meninggalkanku ditanah ini. Banyak kejadian yang begitu “mendalam” selama kujalani hidup ini di tanah ini. Kebersamaan dengan sahabat, kekonyolan saat menerima pelajaran dari guru, dan kejadian tak terduga yang sering malah terjadi yang semakin menambah resensi nostalgia yang unik.
Ketika itu untuk tambahan pelajaran tutor ada sampai yang ngiler, dengerin kutbah sampai tertidur, salah ngumpulin tugas dan kekonyolan khas murid putih abu abu. Hal kini yang akan di alami adalah perpisahan dengan sahabat, dan akan kehilangan untuk beberapa saat. Aku mencoba untuk mempertahankan dan melepaskan begitu banyak yang telah kulalui dalam waktu 2,5 tahun ini. Tak tahu rasanya melupakan segalanya padahal rasanya baru kemarin memulainya, ingin diri untuk mengulanginya kembali. . Waktu semakin berjalan meninggalkan jejak yang menjadi pembelajaran dalam hidupku kelak. Semakin jelas jejak itu semakin terang jalanku kelak, Kawan.

24.07.2012. ketika waktu ingin memperlihatkan kembali masa masa itu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar