Aneh juga ...
Whoa, tak terasa hampir 2,5 tahun aku mencari nafas di tanah
perantauan. Di atas tanah yang menjanjikan mimpi bagiku, banyak hal yang telah
kulalui. Kekonyolan khas dalam tingkahku, gejolak romantisme cengengku, dan
gaya over ku. Tak tahu harus
kuceritakan bermula dari mana untuk menjelaskan perantauanku ini Kawan, yang jelas
pasti hal ini takkan pernah kulupakan. Bila kuingat semakin takkan ingin ku
meninggalkan tanah ini, banyak kejadian nostalgia yang mungkin unik, aneh, dan
jarang terjadi.
Bila mendalami syair Imam Syafi’i ada benarnya
juga Kawan, ketika kita jauh di tanah perantauan kita akan mendapatkan ganti
untuk sahabat, pengalaman, dan saudara. Sebenarnya niat untuk merantau tak
pernah sebersit singgah dalam benakku, semua ini berawal dari keinginan seorang
orang tua untuk mendidik anaknya agar lebih mandiri, yah itulah ayah
ibuku. Pernah mendengarkah bahwa apapun
yang menjadi keputusan orang tua adalah keputusan Alloh juga? itulah yang
kuyakini kawan, bahwa ayah dan ibuku tak pernah salah memilih jalan untuk
anaknya. Dari sini aku merasakan bahwa niat harus kubulatkan apapun yang akan
kuhadapi, kujalani, dan kulihat adalah masa depanku untuk merubah sisi burukku
agar menjadi baik dan menuntut sisi baikku agar lebih baik lagi.
Saat pertama kali meninjakkan
kaki di tanah ini (lebih tepatnya sering sich, hehee), satu satunya hal yang
kurasakan adalah kekecewaan. Lebih tepatnya canggung, berabe, dan rasa takut
jauh dari orang tua. Maklumlah baru pertama kali jauh dari orang tua. Banyak
hal kelak yang harus kuputuskan, kujalani dan kurasakan sendiri. Bukan seorang
pemenang dalam hidup kalau tidak merasakan sari pati hidup ini, benar nggak?
Keberadaan dalam kekecawaan
semakin hilang oleh keberadaan kawan yang akan menemaniku selama di perantauan,
carilah dalam hidup ini teman sebanyak banyaknya jangan mencari musuh sebanyak
banyaknya itulah pesan ayah ketika akan meninggalkanku ditanah ini. Banyak
kejadian yang begitu “mendalam” selama kujalani hidup ini di tanah ini. Kebersamaan
dengan sahabat, kekonyolan saat menerima pelajaran dari guru, dan kejadian tak
terduga yang sering malah terjadi yang semakin menambah resensi nostalgia yang
unik.
Ketika itu untuk tambahan
pelajaran tutor ada sampai yang ngiler, dengerin kutbah sampai tertidur, salah
ngumpulin tugas dan kekonyolan khas murid putih abu abu. Hal kini yang akan di
alami adalah perpisahan dengan sahabat, dan akan kehilangan untuk beberapa
saat. Aku mencoba untuk mempertahankan dan melepaskan begitu banyak yang telah
kulalui dalam waktu 2,5 tahun ini. Tak tahu rasanya melupakan segalanya padahal
rasanya baru kemarin memulainya, ingin diri untuk mengulanginya kembali. .
Waktu semakin berjalan meninggalkan jejak yang menjadi pembelajaran dalam
hidupku kelak. Semakin jelas jejak itu semakin terang jalanku kelak, Kawan.
24.07.2012. ketika waktu ingin memperlihatkan kembali masa masa itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar