Merdeka = bebas ?
Hari ini negaraku merayakan kebangkitannya dari sebuah
keterpurukan berabad abad. Ini yang seharusnya menjadi tonggak perubahan secara
horisontal, namun hal lain mengatakan lain. Apakah makna sebenarnya kemerdekaan
bagi negaraku sendiri? Terbebas dari penjajah? Terbebas dari koruptor? Atau
terbebas dari masa kebodohan?
Tak
perlu saya perpanjang lebar tentang makna kemerdekaan itu sendiri, tapi dalam
hati ini selalu bimbang. Apa tujuan kemerdekaan itu sendiri? Negara ini telah
merdeka lebih dari setangah abad, namun bila di lihat dari segi objektif
perubahan hanya tampak pada masa orde baru. Ketika negara ini “hampir” menjadi
macan Asia. Ketika urusan pemerintah, politik, sosial, kesejahteraan bukan
menjadi beban rakyat namun tergantung pada diktator – Soeharto. Tak ada
salahnya bukan bila saya menyebutkan beliau sebagai diktator masa orde baru?
Banyak perubahan yang beliau tunjukkan ketika merombak, memegang erat ideologi
dan beliau berhasil membangun karakter bangsa yang baik bahkan beliau sangat
mencintai tanah air ini.
Ketika
rakyat sejahtera, lumbung pangan tercukupi, sarana prasarana terlengkapi dan
KKN makin merajalela dalam masa orde baru. Sungguh sangat disayangkan. Dan
kemerdekaan kini patut di pertanyakan.
Apakah
kemerdekaan itu dapat presure terhadap
kemerdekaan itu sendiri? Tak dapat di pungkiri, kini pemerintah yang menggembor
gemborkan wajib belajar 12 tahun, hukum mati para koruptor, tetapi tak pernah
sekalipun hal tersebut terlaksana dengan pasti. Apa ini yang sebenarnya tujuan
negara ini di merdekakan?
Waktu
semakin berjalan, akan banyak batu kerikil yang akan di lalui negara ini.
Ketika masalah kecil menjadi besar, ketika masalah besar akan tertutupi dengan
selembar kertas. Toh negara kita telah merdeka – bebas melakukan apapun-,
tergantung pada siapa yang memimpin.
17.08.2012 ketika
pikiran merajah tentang ruang masa lalu. M E R D E K A ! ! !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar