2013/01/27

Balaslah..


Balaslah..



Malam itu seorang kawan terbaik mengirim sms untukku. Isinya seperti ini..

Balaslah benci dengan cinta. Ketika itu ada seorang bertanya pada Lukman Al Hakim “mengapa kau tak pernah membalas orang orang yang berbuat buruk padamu?” Lukman Al Hakim menjawab “ apakah masuk akal jika kita membalas menggigit anjing yang telah menggigit kita?”. Kegelapan takkan bisa menerangi kegelapan, hanya cahaya yang dapat melakukannya. Amarah takkan bisa meredam kemarahan, hanya maaf yang dapat melakukannya. Benci takkan bisa menghilangkan kebencian hanya cinta yang dapat melakukannya. Kita tak punya waktu untuk memikirkan orang orang yang membenci kita, karena waktu kita habis bersama orang orang yang menyayangi kita.

                Ini seperti tamparan buat diriku saat ini yang masih terlalu menggunakan ego dalam setiap pemikiran. Tak dapat sungguh terelakan dalam diriku kata kata tersebut. Kata kata yang bisa di ibaratkan langsung mengarah tepat pada tindakanku selama ini yang tanpa memikirkan langkah lanjut. Hanya tangis, sesal, dan keikhalasan yang kini ada pada diriku.
                Bila mungkin dalam tingkah laku kita selalu ada yang menggiring dan memeringatkan setiap tindakan yang salah pasti hidup ini akan berjalan tentram, senang, tawa dan takkan pernah ada yang namanya air mata. Setiap kita –kuyakin- pasti ingin seperti ini. Aku juga. Dalam perenunganku bila kita ingin mengubah yang telah menjadi rutinitas mulailah dari diri sendiri, cobalah memiliki pemikiran kedua jika kita dalam menghadapi sebuah cobaan dan selalulah optimistis jika bertindak. Karena penilaiaan buruk hanya menjadi batu loncatan untuk kita yang mau berubah sebagai penilaiaan orang lain kepada kita agar menjadi lebih baik.


11.04.2012 tulisan ini saya tulis untuk kawan sejati. Rizki Marta Amalia (Amel). Yang tak pernah letih mengingatkan saya, bahwa hidup ini akan berarti kalau kita saling mengerti satu sama lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar