Balaslah..
Malam itu seorang kawan terbaik
mengirim sms untukku. Isinya seperti ini..
Balaslah benci dengan
cinta. Ketika itu ada seorang bertanya pada Lukman Al Hakim “mengapa kau tak
pernah membalas orang orang yang berbuat buruk padamu?” Lukman Al Hakim
menjawab “ apakah masuk akal jika kita membalas menggigit anjing yang telah
menggigit kita?”. Kegelapan takkan bisa menerangi kegelapan, hanya cahaya yang
dapat melakukannya. Amarah takkan bisa meredam kemarahan, hanya maaf yang dapat
melakukannya. Benci takkan bisa menghilangkan kebencian hanya cinta yang dapat
melakukannya. Kita tak punya waktu untuk memikirkan orang orang yang membenci
kita, karena waktu kita habis bersama orang orang yang menyayangi kita.
Ini seperti tamparan buat
diriku saat ini yang masih terlalu menggunakan ego dalam setiap pemikiran. Tak
dapat sungguh terelakan dalam diriku kata kata tersebut. Kata kata yang bisa di
ibaratkan langsung mengarah tepat pada tindakanku selama ini yang tanpa
memikirkan langkah lanjut. Hanya tangis, sesal, dan keikhalasan yang kini ada
pada diriku.
Bila
mungkin dalam tingkah laku kita selalu ada yang menggiring dan memeringatkan
setiap tindakan yang salah pasti hidup ini akan berjalan tentram, senang, tawa
dan takkan pernah ada yang namanya air mata. Setiap kita –kuyakin- pasti ingin
seperti ini. Aku juga. Dalam perenunganku bila kita ingin mengubah yang telah
menjadi rutinitas mulailah dari diri sendiri, cobalah memiliki pemikiran kedua
jika kita dalam menghadapi sebuah cobaan dan selalulah optimistis jika
bertindak. Karena penilaiaan buruk hanya menjadi batu loncatan untuk kita yang
mau berubah sebagai penilaiaan orang lain kepada kita agar menjadi lebih baik.
11.04.2012 tulisan ini
saya tulis untuk kawan sejati. Rizki Marta Amalia (Amel). Yang tak pernah letih
mengingatkan saya, bahwa hidup ini akan berarti kalau kita saling mengerti satu
sama lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar