2013/01/27

Eksistensi Bedebah


Eksistensi Bedebah


                 Sebuah eksistensi ketika di pertanyakan? Ketika semua hal yang telah di tetapkan tergoyahkan untuk di dalami arti substansi. Ketika semua berbondong bondong untuk mengikuti sebuah persepsi yang masih di ragukan. Terenyak dalam waktu yang fana, semua hanya terpaku dalam ketidakpastian. Hal hal khayalan di anggap sebuah kenyataan yang hakiki, dan hal nyata di anggap sebuah hal yang tidak masuk akal.
                Hidup di jaman edan, tak perlu untuk dipikirkan kembali. Ketika manusia tak tahu kodratnya, mengikuti nafsu belaka yang hanya menuruti keinginan tak ada artinya. Berusaha menghancurkan yang lain dengan cara tak manusiawi. Kesalahan dosa besar tak malu untuk dilakukan, cukup dengan keyakinan bahwa dosa urusan belakang. Hidup seakan hanya mengumpulkan materi.
                Perubahan tak tinggal diam. Hal yang di anggap tabu menjadi penggambaran biasa, hal kecil dapat dengan mudah tersingkirkan, persaingan hanya akan menambah keruwetan. Peraturan hanya menjadi omong kosong. Kejujuran hanya akan menggiring ke arah kekalahan, adil belum selayaknya berdiri tegak. Keadilan hanya milik yang berani membayar.
                Tak ada yang pernah sanggup untuk pergi dari jaman ini, ketika eksistensi di pertanyakan oleh intelektual muda. Ketika sang orator hanya bisa menjawab ini hanya isu belaka. Yang berkuasa yang mengendalikan, yang memiliki yang memutuskan, yang lemah yang menerima apa adanya. Hidup di jaman ini hanya akan menemukan tujuan yang ambrul adul. Semua meninggikan ego untuk benar, yang lain di anggap usulan yang tak masuk akal.
                Ketika minoritas meneriakkan keadilan, mayoritas mempertegas aturan, diktator hanya tertawa melihat itu semua. Semua itu karena ulah bedebah.


29.08.2012 saat pikiran sedang kabur di malam yang ruwet..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar